Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Keuangan adalah fungsi bisnis yang bertanggung jawab untuk mendapatkan dana, mengelola dana, dan merencanakan penggunaan dana. Divisi keuangan / departemen keuangan / pengelola keuangan melakukan 3 aktivitas yaitu mendapatkan dana, mengelola dana, dan merencanakan penggunaan dana. Secara operasional, tugas teresebut dibebankan pada manager keuangan.
Tugas pokok manager keuangan :
- Perencanaan keuangan
- Penganggaran dana
- Cara mendapatkan dana
- Mengendalikan dan mengelola dana
- Pengelolaan pajak
- Memberi saran kepada manager puncak mengenai masalah keuangan
Seorang manager keuangan harus mampu mengelola pajak. Semisal untuk pengeluaran sebesar 1 juta, harus membayar PPN 10% dan diberi materai 6000. Lalu untuk pengeluaran di atas 250.000 tidak dikenai PPN dan cukup dibubuhi materai 3000. Semisal kita bekerja dalam bidang pemrograman web yang membutuhkan hosting serta menyewa server untuk menyimpan file. Bila sewa server selama sebulan adalah sebesar 200.000, maka bila kita menyewa selama 6 bulan totalnya adalah sebesar 1.200.000.
Bila manager keuangan melaporkan pengeluaran langsung selama 6 bulan, perusahaan akan terkena pajak 10% dan materai 6000. Namun, bila manager keuangan tersebut memotong-motong pengeluaran tersebut menjadi perbulan, perusahaan tidak perlu membayar PPN dan cukup membubuhi materai sebesar 3000. Sehingga, perusahaan berhasil menekan pajak tanpa melanggar peraturan. Manajemen keuangan bukan berarti melakukan tindak penggelapan pajak, tetapi sebuah tindakan mengatur keuangan agar biaya pajak bisa diperkecil tanpa melanggar peraturan yang ada.
Keputusan Manager Keuangan
Terdapat 3 keputusan penting yang harus diambil manager keuangan :
1. Memperoleh dana (keputusan pendanaan)
Dari sumber mana saja dana bisa didapat. Lalu memetakan potensi bisa dapat dana dari sumber mana saja.
2. Penggunaan dana (keputusan investasi)
- Berupa keputusan investasi seperti saham atau pengembangan bisnis seperti pembelian mesin baru atau memperluas pabrik.
- Investasi : Menyisihkan sebagian harta atau aset untuk keuntungan yang tidak diambil sekarang, tetapi untuk masa depan.
3. Pembagian laba (kebijakan deviden).
Keputusan investasi akan tercermin pada aktiva perusahaan sedangkan keputusan pendanaan dan kebijakan deviden akan tercermin pda pasiva perusahaan. Aktiva merupakan aset, sedangkan aset merupakan hal yang masuk ke perusahaan. Pasiva merupakan kewajiban.
Keputusan investasi akan mengakibatkan perusahaan memiliki
aktiva riil.
Keputusan pendanaan akan mengakibatkan perusahaan
menerbitkan aktiva finansial berupa surat berharga. Surat berharga antara lain
saham dan obligasi.
Kebijakan deviden merujuk pada keputusan perusahaan terhadap laba yang diperoleh. Apakah laba dibagi ke para pemegang saham sebagai deviden atau diinvestasikan kembali untuk ekspansi bisnis atau investasi perusahaan. Setiap perusahaan memiliki keputusan serta kebijakannya masing-masing sehingga kebijakan satu perusahaan bisa berbeda dengan perusahaan lainnya. Ada perusahaan yang rutin membagi deviden ke para pemegangnya, tetapi ada juga yang tidak sama sekali. Biasanya laba digunakan untuk investasi ulang seperti perluasan pabrik, membuka outlet baru, membeli mesin operasional, dan sebagainya.
Perusahaan yang membuka investasi di pasar modal setiap satu tahun sekali biasanya membagi deviden. Biasanya sekitar bulan Juni, Juli, atau akhir tahun. Meski begitu, hal ini tetap bergantung pada kebijakan manager keuangan perusahaan tersebut apakah dibagi ke para pemodal atau pemegang sahamnya atau digunakan kembali untuk ekspansi bisnis.
Lingkungan Keuangan
Untuk memenuhi kebutuhan dana, perusahaan dapat memanfaatkan jasa lembaga keuangan. Berikut adalah pasar finansial dari lembaga keuangan di Indonesia sebagai sumber penyedia dana yang dapat dipilih perusahaan:
- Pasar finansial yang merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran terhadap aset finansial. Hal inilah yang biasa disebut pasar modal. Contohnya seperti saham, obligasi, sukuk, dll.
- Bank yang terdiri atas bank sentral atau bank Indonesia sebagai pemegang otoritas moneter, bank umum, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). BPR termasuk ke dalam sumber penyedia dana karena salah satu bentuk organisasi adalah bentuk perusahaan perseorangan. Perusahan perseorangan biasanya meminjam permodalan ke bank umum atau BPR.
- Lembaga pembiayaan seperti leasing dan pegadaian.
Keputusan Pendanaan Perusahaan
1. Pembiayaan operasional
Contohnya seperti membayar gaji pegawai, membayar biaya sewa, pajak, listrik, dll. Kewajiban membayar sewa dilakukan bila perusahaan mendirikan pabrik atau bangunan di atas lahan yang disewakan dan tidak permanen sehingga bisa dibongkar dengan mudah.
2. Pembiayaan penjualan kredit
Biaya ini muncul karena perusahaan melakukan sistem penjualan secara kredit. Perusahaan mengalami pengeluaran terlebih dahulu sebelum adanya pemasukan sehingga perusahaan membutuhkan biaya lain agar perusahaan bisa tetap beroperasi.
Contohnya adalah perusahaan leasing seperti home finance, auto finance, mandiri finance, dll. Semisal ada customer yang ingin memiliki mobil. Uang perusahaan digunakan untuk membeli mobil terlebih dahulu. Kemudian setelah mobil berhasil terbeli, mobil tersebut diberikan kepada customer yang nantinya customer akan membayar cicilan perbulan ke perusahan leasing tersebut. Sehingga perusahaan akan mengalami pengeluaran terlebih dahulu dan mendapatkan pemasukan setelah mengalami pengeluaran.
Perusahaan yang seperti ini harus mempertimbangkan pembiayaan penjualan kredit karena uang digunakan untuk pengeluaran di awal. Perusahaan membutuhkan biaya untuk membiayai operasional sehari-hari. Kalau tidak, uang bisa habis untuk pengeluaran di awal dan mengalami kesulitan untuk operasi sehari-hari.
3. Pembiayaan persediaan
Pembiayaan persediaan merupakan biaya yang muncul untuk belanja persediaan dan penyimpanannya. Contohnya seperti biaya gudang atau biaya yang digunakan untuk menyimpan barang di gudang. Pada manajemen rantai pasok / supply chain, terdapat konsep safety stock. Pada konsep ini, jangan sampai perusahaan menyimpan terlalu banyak barang di gudang, tetapi juga jangan sampai kehabisan barang.
4. Pembelian asset pendukung operasional
Pendanaan untuk pembelian aset pendukung
operasional seperti pembelian komputer, server, mesin, printer, dsb. Alat-alat tersebut nantinya dapat mendukung kegiatan operasional sehari-hari.
Analisis Keuangan Perusahaan
Untuk melakukan analisis keuangan, manajer keuangan membutuhkan informasi, baik informasi internal maupun informasi eksternal. Informasi internal dapat diolah melalui laporan keuangan sedangkan informasi eksternal meliputi tingkat suku bunga bank, informasi moneter, informasi bursa saham, dll. Kalau usaha komoditas, seperti usaha batubara, gas bumi, dll, akan ada informasi harga komoditas dunia.
Langkah -langkah perencanaan finansial :
1. Peramalan kebutuhan finansial
Meliputi prediksi aliran kas masuk dan kas keluar pada periode waktu tertentu. Manajer keuangan harus bisa memprediksi kira-kira berapa pendanaan yang masuk dan dari jalur mana saja. Kemudian biaya keluar itu apa saja, yang rutin apa, yang tidak rutin apa, dan yang accidental apa.
2. Penyusunan anggaran
Pedoman pengalokasian sumber daya keuangan berdasarkan perkiraan pendapatan.
3. Pengendalian finansial
Proses yang digunakan secara periodik untuk
membandingkan realisasi penerimaan, biaya, dan pengeluaran dengan proyeksi.
Digunakan untuk menghindari terjadinya penyimpangan, penemuan penyimpangan , dan melaksanakan langkah koreksi bila terjadi penyimpangan. Sehingga, pengendalian finansial termasuk kebijakan polisi. Pengendalian finansial layaknya rambu-rambu yang menjaga agar anggaran atau alokasi anggaran tetap berada pada jalurnya. Sehingga, penyimpangan dapat terdeteksi.
↓↓↓ :
0 Comments